Selasa, 24 Mei 2016

Mimpi Yang Sempat Tertunda


Pingin kerja di Advertising Agency! Semua berawal dari saat saya berusia 14 thn nonton awarding night Citra Pariwara di TV melihat para insan periklanan dengan dandanan nyeleneh namun menghasilkan iklan yang bagus.  Selepas kuliah tahun 2004  saya tidak langsung bekerja di advertising agency karena memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan yang sudah saya miliki sebelum lulus kuliah di perusahaan kontraktor .

Tapi keinginan bekerja di advertising tidak pernah padam, meski bekerja di perusahaan kontraktor saya tetap berlangganan Cakram (majalah periklanan) , tetap membaca majalah Marketing sekedar untuk mengetahui perkembangan Industri Iklan saat itu. Empat tahun berlalu, ya EMPAT TAHUN saya tetap bertahan di perusahaan kontraktor, kenapa sampai empat tahun saya bertahan dan tidak mengejar mimpi ?

Perusahaan kontraktor itu milik paman, dia menjanjikan langit kepada saya & orang tua. Orang tua mana yang tidak ingin anaknya sukses, mereka meminta saya bertahan disana. Saya bekerja seperti robot, karena semua sudah ada templatenya, tinggal copy paste selesai, bahkan saya selalu menyombongkan diri “sambil merem juga kerjaan selesai”. Posisi saya berada di garis depan perusahaan, soal uang jangan ditanya jika berangkat saya hanya punya uang 5 ribu, pulang saya bisa bawa uang 500 ribu. Tapi batin terasa kosong, ini bukan yang saya inginkan, ini bukan dunia yang saya inginkan.

Satu waktu Allah kasih cobaan kepada keluarga, terputusnya tali silaturrahmi antara orang tua dan paman, tapi saya tetap professional saya tetap bekerja dengan baik, tetap bersikap biasa. Jika ditanya soal masalah keluarga saya tidak pernah mau menjawab, karena itu urusan rumah bukan kantor.
Dan akhirnya kesempatan itu datang, kesempatan bekerja di Adv Agency melalui seorang sahabat. Dia menawarkan posisi Account Executive, namun gaji yang saya terima harus disesuaikan standar AE saat itu pengalaman saya bekerja empat tahun tidak dihitung karena mereka menganggap beda bidang yang terlalu jauh, tak apa menurut saya karena saya sebegitu dekat dengan mimpi jadi gaji urusan belakang.

Saya pamit kepada paman untuk meninggalkan perusahaan, saya tahu ia berat melepaskan, terlihat jelas diwajah, tapi tekad saya sudah bulat apalagi langit yang ia janjikan tidak pernah ada. Saya berniat menghabiskan 1 bulan lagi disana, namun dalam satu minggu mereka sudah melepas saya.


1 September 2008 hari pertama bekerja di Advertising Agency, bukan agency besar namun buat saya itu cukup sebagai pembuka pintu lainnya :) Akhirnya saya meraih mimpi yang sempat tertunda.


Selasa, 03 Mei 2016

Surga Dunia Buat Saya

Di grup wassap teman kuliah ada yang share foto perempuan cantik dan seksi seketika semua kawan laki laki merespon macam macam, ada satu pertanyaan yang bikin rada mikir lama “ini surga dunia buat gue, kalo kalian surga dunianya apa?”,… “hmmm….surga dunia buat saya apa ya?” saya duduk terdiam sambil menerawang, muncul bayangan bayangan saya balita,anak anak sampai dewasa, saat tertawa, terjatuh dan menangis. Alhamdulillah surga dunia atau lebih tepatnya nikmat Allah saya banyak! tapi biarlah saya gunakan kata Surga Dunia karena ini yang saya rasakan saat ini saat saya menikmati Dunia.

 Allah memberikan surga dunia yang tidak terhitung jumlah, bahkan kalau harus di listed saya yakin banyak yang terlewat daripada yang diingat. Satu yang pasti Rizki yang tidak pernah putus dari Allah semenjak lahir hingga saat ini. Pernah ngalamin susah megang sendok karena jempol keiris pisau ? pasti kita berharap jempol kita baik baik saja, ini surga dunia. Hidung tersumbat karena flu bikin susah tidur ? hehehe.

 Lahir dari keluarga sederhana dengan Ibu yang mencintai dan selalu memanjakan kami anak-anaknya meskipun dengan keterbatasan, diberi rezeki halal lewat pekerjaan sesuai cita cita, diberi suami yang bertanggung jawab dan ikhlas membersihkan rumah setiap hari *ohhh yesss this is heaven!*, diberi anak yang lucu & sehat, memiliki saudara yang saling menyayangi, dikelilingi oleh orang orang baik, dipertemukan dengan sahabat sahabat baru yang istimewa. Surga Dunia yang tidak bisa saya hindari pastinya J.

Tapi bukan berarti hidup saya mulus mulus saja, namanya juga hidup pasti merasakan kesulitan. Saya tidak ingin menceritakan kesulitan lebih jauh, karena semua prosesnya sudah lewat biarkan jadi bagian pondasi penguat diri.  Kesulitan sebenarnya bagian dari surga dunia membuat kita semakin bersyukur dengan apa yang kita miliki, melatih untuk berempati.
Mungkin pengertian surga dunia kita berbeda karena apa yang dialami berbeda, apapun itu, tetap bersyukurlah atas rahmat dan rizki Allah SWT. And stay happy!



Selasa, 26 April 2016

Tantangan Menulis

Satu minggu yang lalu dapat tantangan menulis dari sahabat baik sebanyak 300 kata alias 1 halaman penuh ukuran A4 dengan 1.5 spasi. Sulit ? iya, karena saya tidak pandai menulis apalagi panjang, karena profesi saya mengajarkan menulis dengan cara singkat, padat, namun semua pesan tersampaikan. Tapi tantangan sudah diterima mari kita laksanakan.

First thing to do first , mengamati lingkungan sekitar berharap ada sesuatu yang bisa dijadikan tulisan, pokoknya harus yang MENARIK biar semangat nulisnya, berhari hari menjadi lebih peka, ngobrol sana sini ga dapat ide juga, kadang jadi kaya zombie diajak ngomong ga konek cuma balas dengan tatapan kosong, emang beneran kosong sih, mikir juga bingung mau mikir apaan. Maklum baru pertama menulis pinginnya langsung bombastis dan kalau bisa dapat penghargaan Pulitzer *tukkk, jitak diri sendiri*.

Akhirnya coba metode lain, berpikir kedalam diri, menelaah, mengira-ngira apa yang menarik dari kehidupan pribadi mungkin bisa bermanfaat buat orang lain, as usual tidak menemukan yang menarik, paling tidak itu menurut saya. Semua sudah bekerja secara auto mobile tinggal pencet tombol ON setiap pagi dan pencet OFF saat malam. Hari ini deadline setor tantangan menulis, dan masih belum menemukan ide.

Pagi tadi sambil menuju kamar mandi dan dilanjut dengan mandi tiba tiba banyak ide, memang kalau kepepet biasanya nemu jalan keluar *jangan dicontoohhhh yaa* . “hmmm mungkin menulis soal resep pisang goreng, isshh tapi siapa yang ga bisa bikin pisang goreng”, “oh apa baiknya soal anak?”, “hmmm apa soal  tagline yah?, tapi belum siap banget” ..Arrgghhhhhhh saya binguunnnggggggg (yesss lumayan hurufnya kepake banyak). Jadi makin salut dengan profesi penulis, ngebayangin tiap step yang mereka lakukan untuk menghasilkan sebuat tulisan yang baik wong saya disuruh nulis satu  saja engga kelar kelar.

Oh iya, saya belum cerita kalau ada deadline jamnya juga, jam 20.00 wib, dan sekarang kira kira tinggal 5 jam lagi. Ahhh…. Belum dapat ide juga padahal tadi makan siang pake daging empal dengan maksud menutrisi otak supaya encer dan ide mengalir deras seperti air di bendungan Katulampa melalui jari jari dalam ketikan menjadi sebuah tulisan yang maha bagus, tapi tampaknya empal itu hanya mengendap dalam perut dan cuma bikin ngantuk.

Tiba tiba saya ingat kata kata mantan boss galak dikantor lama “Saya ga suka dapet jawaban “saya pikir” kalau kerja itu jangan mikir tapi dikerjain, kalau mikir kapan kerjanya”, yep! Berasa diselepet karet kalau inget kata kata ini. Langsung ambil posisi duduk manis depan komputer buka ms words dan mulailah saya bercerita.


Horeeee … saya berhasil menyelesaikan tantangan menulis meskipun tidak tepat dibilang tulisan, tapi saya hanya coba menjadi jujur dalam awal belajar menulis dan siap untuk tantangan menulis berikutnya.

Selasa, 19 April 2016

Kenapa little notes?

Teringat masa kecil duduk di depan TV nonton berita di TVRI bawa buku tulis buat nyatet nama mentri di Indonesia, presiden dan perdana mentri negara sahabat, alasannya ? karena saya suka melakukan itu, that’s it. Semakin bertambah usia kegiatan itu mulai ditinggalkan karena saya mulai asyik bermain dengan teman


Saya tidak mahir menulis panjang lebar jadi dengan “catatan kecil” ini, saya ingin menulis blog sesimple mengeluarkan notes kecil dari saku tulis apa yang dialami, berbagi apa yang diketahui, dan ketika bosan tinggal membolak balik catatan.

Rabu, 17 Juni 2009

siapa yang lebih complicated ?


Teman laki-laki saya mengatakan kalau wanita itu complicated sekali, sulit dipahami.

Beberapa hari kemudian saya janjian untuk bertemu dengan teman ditempat biasa (jangan bayangin cafe nan sejuk di mall yach...cuma di tukang bubur cirebon yang ramai dan panassss). Perbincangan dimulai dengan basa-basi khas anak Jakarta (apa kabar cuy, cin, nek..bla..bla..). Biasalah klo para penghuni "Planet Venus" yang masih single and very happy (halah!)ketemuan pasti ga jauh dari curhat, meskipun awalnya pake bridging tanya kerjaan dan kesibukan, ujung-ujungnya pasti soal LOVE (abis ini yang bikin hidup jadi full of color)...

Sama seperti halnya teman laki-laki saya, teman perempuan saya ini juga mmengakhiri ceritanya dengan mengatakan lak-laki itu complicated & unpredictable (wah..ada tambahannya).

dipikir-pikir wajar saja kalo laki-laki dan perempuan selalu mengatakan bahwa lawan jenis mereka adalah mahluk yang complicated karena kita tidak ada didalam kumpulan mereka, dan kita selalu mengatakan kita tuh "asik" aja, iyalah...kita kan ga pernah mencoba melihat persoalan dari sudut lain, karena kita terbiasa melihat persoalan dari sudut kita sendiri dan selalu merasa paling benar, dan egoisnya niehhhhh..kita maunya dimengerti. betul tidak ? ..tanpa mau belajar mengerti orang lain, khususnya sifat dan sikap lawan jenis.

Belajar dari pengalaman orang lain untuk membantu orang lain


Ingat cerita si "A" ? , si "F" juga mengalami hal yang sama