Pingin kerja di Advertising Agency! Semua berawal dari saat
saya berusia 14 thn nonton awarding night Citra Pariwara di TV melihat para insan
periklanan dengan dandanan nyeleneh namun menghasilkan iklan yang bagus. Selepas kuliah tahun 2004 saya tidak langsung bekerja di advertising
agency karena memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan yang sudah saya miliki sebelum lulus kuliah di perusahaan kontraktor .
Tapi keinginan bekerja di advertising tidak pernah padam,
meski bekerja di perusahaan kontraktor saya tetap berlangganan Cakram (majalah
periklanan) , tetap membaca majalah Marketing sekedar untuk mengetahui
perkembangan Industri Iklan saat itu. Empat tahun berlalu, ya EMPAT TAHUN saya
tetap bertahan di perusahaan kontraktor, kenapa sampai empat tahun saya
bertahan dan tidak mengejar mimpi ?
Perusahaan kontraktor itu milik paman, dia menjanjikan
langit kepada saya & orang tua. Orang tua mana yang tidak ingin anaknya
sukses, mereka meminta saya bertahan disana. Saya bekerja seperti robot, karena
semua sudah ada templatenya, tinggal copy paste selesai, bahkan saya selalu
menyombongkan diri “sambil merem juga kerjaan selesai”. Posisi saya berada di
garis depan perusahaan, soal uang jangan ditanya jika berangkat saya hanya
punya uang 5 ribu, pulang saya bisa bawa uang 500 ribu. Tapi batin terasa
kosong, ini bukan yang saya inginkan, ini bukan dunia yang saya inginkan.
Satu waktu Allah kasih cobaan kepada keluarga, terputusnya
tali silaturrahmi antara orang tua dan paman, tapi saya tetap professional saya
tetap bekerja dengan baik, tetap bersikap biasa. Jika ditanya soal masalah
keluarga saya tidak pernah mau menjawab, karena itu urusan rumah bukan kantor.
Dan akhirnya kesempatan itu datang, kesempatan bekerja di
Adv Agency melalui seorang sahabat. Dia menawarkan posisi Account Executive,
namun gaji yang saya terima harus disesuaikan standar AE saat itu pengalaman
saya bekerja empat tahun tidak dihitung karena mereka menganggap beda bidang
yang terlalu jauh, tak apa menurut saya karena saya sebegitu dekat dengan mimpi
jadi gaji urusan belakang.
Saya pamit kepada paman untuk meninggalkan perusahaan, saya
tahu ia berat melepaskan, terlihat jelas diwajah, tapi tekad saya sudah bulat
apalagi langit yang ia janjikan tidak pernah ada. Saya berniat menghabiskan 1
bulan lagi disana, namun dalam satu minggu mereka sudah melepas saya.
1 September 2008 hari pertama bekerja di Advertising Agency,
bukan agency besar namun buat saya itu cukup sebagai pembuka pintu lainnya :) Akhirnya saya meraih mimpi yang sempat tertunda.